Beranda | Artikel
Mewujudkan Penghambaan Hanya Untuk Allah
Kamis, 1 Februari 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Mewujudkan Penghambaan Hanya Untuk Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 29 Januari 2024 M/ 17 Rajab 1445 H.

Kajian Tentang Mewujudkan Penghambaan Hanya Untuk Allah

Kajian kita masih membahas tentang wasilah-wasilah syari yang seyogyanya seorang Muslim mempersenjatai dan membentengi dirinya dari tipu daya setan yang terkutuk. Di sini disebutkan beberapa wasilah syariah, yaitu sarana yang datangnya dari Allah dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Setan, bala tentara dari Iblis tidak bisa kita lihat. Dan peperangannya terus berlanjut. Kita tidak boleh lengah, karena setan adalah musuh, dan kita tidak mungkin terlindungi dari gangguan setan kecuali dengan kembali kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sarana-sarana syari yang hendaknya kita lakukan menghadapi musuh yang sangat-sangat luar biasa ini.

Pada pertemuan yang lalu, kita membahas wasilah pertama yang harus kita lakukan, yaitu ikhlas.

Mewujudkan Penghambaan Hanya Untuk Allah

Yang kedua, mewujudkan penghambaan hanya untuk Allah. Kita betul-betul harus menjadikan diri kita sebagai hamba-hambaNya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menjadi hamba adalah derajat yang paling tinggi di sisi Allah. Allah berfirman dalam surah Al-Isra:

إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًا

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. “.

“Sesungguhnya setan, engkau tidak bisa menguasai hamba-hambaKu. Dan cukuplah Rabbmu sebagai Penjaga.” (QS. Al-Isra`[17]: 65)

Dalam ayat di atas, hamba-hamba Allah tidak bisa dikuasai oleh setan. Pertanyaannya adalah bagaimana menjadi hamba Allah yang sejati?

Pengertian ibadah

Ibadah adalah sebuah uangkapan yang mencakup semua hal yang Allah cintai dan ridhai dari seluruh perkataan yang dzahir atau batin. Ibadah ada ibadah hati, ucapan, badan, dan harta. Yang utama dari semuanya adalah ibadah hati. Karena Allah melihat hati. Semua dibangun di atas ibadah hati. Orang yang hatinya bagus, diangkat derajatnya oleh Allah setinggi-tingginya.

Manusia yang paling tinggi derajatnya setalah Nabi dan Rasul adalah Abu Bakar As-Siddiq Radhiyallahu ‘Anhu. Dalilnya adalah firman Allah:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa`[4]: 69)

Kenapa Abu Bakar memiliki derajat yang tinggi setalah Nabi dan Rasul? Ini adalah karena keimanan yang ada di dalam hatinya. Oleh karena itu ulama Salaf pernah berkata: “Abu Bakar tidak mengungguli mereka dengan sebab banyak shalat dan puasanya. Akan tetapi Abu Bakar mengungguli dengan sesuatu yang menetap di hati beliau Radhiyallahu ‘Anhu.”

Maka hati perlu diperbaiki. Isi dengan keimanan, ketakwaan, keikhlasan, raja’, khauf, mahabbah, dan tawakal. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعْمَالِكُمْ

“Allah tidak melihat pada bentuk rupa kalian, dan tidak pada jasad kalian, tetapi Allah melihat pada hati-hati kalian dan perbuatan-perbuatan kalian.” (HR. Muslim)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53879-mewujudkan-penghambaan-hanya-untuk-allah/